MENU PILIHAN

JASA DESAIN

JASA LAINNYA

GABUNG KAMI

Anjar Imb Channel. Powered by Blogger.

Jelajahi kota tua Jakarta


Assalamualaikum, kali ini saya akan membagikan pengalaman liburan di Kota Jakarta, tepatnya di Kota Tua Jakarta.Ya, bagi yang sudah pernah kesana atau yang tinggal di derah Jakarta, pasti udah tau apa aja yang ada di Kota Tua Jakarta, salah satunya museum Fatahillah.

Berangkat pagi-pagi dari Cikarang naik motor, dengan kecepatan 40 km/jam. Sampai di Stasiun Bekasi. Rencananya mau naik Kereta dari Bekasi menuju Stasiun Jakarta Kota, karena kalau udah sampai Stasiun Jakarta Kota, kita tinggal jalan kaki udah sampe ke musem-museum. Karena hari libur, dan banyak orang yang mau berangkat pergi ke Jakarta, kami gak kebagian tempat duduk, dan berdiri, dari Stasiun Bekasi sampai Stasiun Gambir (kelamaan berdiri sampai pegel nih kaki, hahaha).

Sampai di Stasiun Jakarta Kota, kami jalan kaki menuju Museum Fatahillah, disana posisi matahari udah mulai tinggi, sambil ngadem di musem kami masuk ke museum (tiket masuk 5000 untuk umum). Selesai dari museum Fatahillah, dilanjut masuk ke Musem Wayang, yang ada di sebelah kiri museum Fatahillah (tiket masuk sama). Keluar dari Museum Wayang, dilanjut ke Museum Bank Indonesia (museum paling adem dan paling bagus, karena pakai AC, hehehe), Lumayan jauh posisi museum dari museum sebelumya. Lanjut ke Museum Bank BNI yang ada di sebelah Museum Bank Indonesia. Seharian main di Kota Tua, liburan asik dengan biaya murah. Bagi kamu warga Jakarta dan sekitarnya wajib mengunjungi Wisata kota tua ini. Seru.,.,..

SEJARAH KOTA TUA JAKARTA :

Tahun 1526, Fatahillah, dikirim oleh Kesultanan Demak, menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di kerajaan Hindu Pajajaran, kemudian dinamai Jayakarta. Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Tahun 1619, VOC menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen. Satu tahun kemudian, VOC membangun kota baru bernama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa Belanda. Kota ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini Lapangan Fatahillah.
Penduduk Batavia disebut "Batavianen", kemudian dikenal sebagai suku "Betawi", terdiri dari etnis kreol yang merupakan keturunan dari berbagai etnis yang menghuni Batavia.
Tahun 1635, kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung, di reruntuhan bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal. Kota Batavia selesai dibangun tahun 1650. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC di Hindia Timur. Kanal-kanal diisi karena munculnya wabah tropis di dalam dinding kota karena sanitasi buruk. Kota ini mulai meluas ke selatan setelah epidemi tahun 1835 dan 1870 mendorong banyak orang keluar dari kota sempit itu menuju wilayah Weltevreden (sekarang daerah di sekitar Lapangan Merdeka). Batavia kemudian menjadi pusat administratif Hindia Timur Belanda. Tahun 1942, selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta dan masih berperan sebagai ibu kota Indonesia sampai sekarang.
Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekret yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.
Meski dekret Gubernur dikeluarkan, Kota Tua tetap terabaikan. Banyak warga yang menyambut hangat dekret ini, tetapi tidak banyak yang dilakukan untuk melindungi warisan era kolonial Belanda.(Sumber : wikipedia)




DETAIL JUDUL : Jelajahi kota tua Jakarta


Selamat datang di BLOG Kami !
Informasi Pengalaman Liburan, Tips dan Trik seputar liburan

Untuk pemasangan iklan bisa hubungi :
0857 2980 3165


KUNJUNGI YOUTUBE DAN INSTAGRAM KAMI :

0 komentar:

Post a Comment

INSTAGRAM KAMI

YOUTUBE KAMI

OWNER